Yusnadi Ingatkan Pemda Integrasikan Sistem Peringatan Dini Bencana

  • Whatsapp

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI) – Dalam tiga hari terakhir, banjir berdampak pada 14.160 rumah warga pada 19 titik di 10 kecamatan di Bandarlampung dan beberapa titik seantero Lampung.

Kondisi ini perlu langkah nyata dalam mengatasi lemah infrastruktur perkotaan serta meningkatkan siap siaga menghadapi ancaman banjir melalui teknologi dan digitalisasi.

Sekretaris Komisi IV DPRD Lampung, Yusnadi, menegaskan, sistem drainase perkotaan kurang baik menjadi salah satu sebab utama banjir, seperti di Way Halim dan sekitarnya.

“Drainase tak memadai dan perawatan rutin kurang telah akibatkan genangan dan banjir setiap kali hujan deras,” ungkap Yusnadi, Senin (20/1/2025).

Ia menegaskan, Komisi IV berkomitmen mendorong modernisasi dan rehabilitasi sistem drainase berteknologi berbasis lingkungan, menggunakan anggaran tepat sasaran.

Selain itu, Yusnadi menyoroti penting digitalisasi sistem peringatan dini (early warning system) untuk kawasan-kawasan rentan banjir.

“Kami mendorong Pemerintah Provinsi Lampung mengintegrasikan teknologi berbasis data curah hujan, volume air sungai, dan pasang surut laut ke dalam sistem peringatan dini. Ini agar masyarakat dapat lebih cepat menyiapkan diri menghadapi potensi banjir, sehingga mengurangi risiko merugi,” katanya.

Terkait perubahan fungsi lahan di wilayah hulu yang memperparah banjir di kawasan, seperti Sumur Putri dan Rajabasa, ia menekankan perlu menegakjan kebijakan tata ruang lebih ketat.

“Alih fungsi lahan harus dikendalikan melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat. Reboisasi dan mengelola ruang hijau di wilayah hulu jadi prioritas kami untuk mengurangi risiko banjir wilayah hilir,” jelasnya.

Kawasan pesisir, seperti Kecamatan Panjang, fenomena limpasan air akibat pertemuan arus sungai dengan pasang laut juga menjadi perhatian utama.

Ia mengusulkan, pembangunan kolam retensi dan pintu air otomatis sebagai solusi jangka panjang untuk mengelola limpasan air di wilayah itu.

Yusnadi mengingatkan, mitigasi bencana banjir membutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk masyarakat.

“Masyarakat sadar menjaga lingkungan ialah bagian penting solusi jangka panjang. Kami juga akan terus mendorong program padat karya hadir untuk merawat drainase,” ujarnya. (*)


Eksplorasi konten lain dari Jurai.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan