JURAI.ID, METRO (SMSI)- Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri 1446 H, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro siap melakukan langkah-langkah strategis guna menjaga stabilitas harga dan memastikan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Dalam upaya ini, TPID Kota Metro akan bersinergi dengan berbagai pihak untuk mengontrol inflasi dan ketersediaan pangan.
Walikota Metro, Bambang Iman Santoso, dalam High Level Meeting (HLM) yang diadakan di Kantor Walikota Metro menyampaikan pentingnya kerjasama lintas sektor. Ia menegaskan bahwa koordinasi yang kuat antara pemerintah dan stakeholders terkait menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas harga pangan menjelang HBKN.
“Kerjasama lintas sektor dan koordinasi yang kuat antara pemerintah dan stakeholders terkait menjadi amat penting dalam menjaga stabilitas harga pangan,” kata Bambang, Rabu (12/3/2025)
Lebih lanjut, Bambang Imam Santoso juga mengungkapkan komitmen Pemerintah Kota Metro untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam pengendalian inflasi dan pemenuhan ketersediaan pangan yang stabil.
“Saya minta Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Metro bersama Perangkat Daerah dan Instansi terkait terus melakukan upaya-upaya konkrit pengendalian inflasi,” katanya, menambahkan.
Dalam pertemuan tersebut, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Junanto Herdiawan, memberikan apresiasi kepada TPID Kota Metro atas langkah cepat dalam melaksanakan HLM pertama tahun 2025. Junanto juga mengungkapkan bahwa Kota Metro pernah menjadi nominasi pada TPID Awards 2023 dan berharap TPID Kota Metro bisa terus menguatkan upaya pengendalian inflasi agar meraih juara.
“Metro pernah menjadi nominasi pada TPID Awards 2023, kita perkuat lagi upaya pengendalian inflasi agar bisa menjadi juara,” ujar Junanto.
Junanto juga memaparkan perkembangan inflasi di Kota Metro, di mana terjadi perlambatan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Februari 2025. Kota Metro tercatat mengalami deflasi terdalam sebesar 0,89% (mtm) yang disebabkan oleh penurunan harga pada kelompok Administered Price (AP) dan Volatile Food (VF), seperti penurunan tarif listrik, harga beras, dan cabai. Meskipun demikian, komponen inti menunjukkan pertumbuhan yang stabil, menandakan bahwa daya beli masyarakat tetap baik pada awal tahun 2025.
Sekretaris Daerah Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, menyatakan inflasi Kota Metro pada bulan Februari 2025 berada di bawah rentang target nasional, yaitu 2,5±1%. Namun, ia juga mengingatkan bahwa menjelang Ramadan dan Idulfitri, beberapa komoditas seperti bawang merah, bawang putih, daging ayam ras, telur ayam ras, dan minyak goreng menunjukkan indikasi kenaikan harga, yang perlu diwaspadai.
“Oleh karena itu, TPID Kota Metro terus melaksanakan pengendalian inflasi dengan mengedepankan strategi 4K, yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif” ujar Bangkit. (*)
Eksplorasi konten lain dari Jurai.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.