Sepak Bola Lamteng vs Metro Ricuh, Wasit Hingga Perangkat Pertandingan Jadi Sasaran

  • Whatsapp

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI)– Laga Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Lampung ke IX tahun 2022 cabang sepakbola di Stadion Sumpah Pemuda, PKOR, Way Halim, Bandar Lampung berakhir ricuh, Sabtu (3/12/2022). Kericuhan terjadi saat laga antara Metro melawan Lampung Tengah.

Kericuhan terjadi saat pertandingan babak kedua, dimana saat itu skor masih imbang 1-1. Kericuhan diakibatkan karena adanya ketidak puasan salah satu tim, atas putusan dari wasit yang mempin jalannya pertandingan.

Kemudian salah satu pemain Metro tiba-tiba menyerang wasit, setelah itu pemain lainnya juga ikut menyerang dua asisten wasit. Atas kejadian itu, pertandingan kemudian dihentikan dan tidak dilanjutkan kembali.

Kericuhan tidak sampai disitu saja, pemain dan official metro sempat melayangkan pukulan terhadap beberapa orang termasuk match commisioner. Hingga terlihat kericuhan melebar ke beberapa orang lainnya yang tidak dikenal.

Usai kejadian itu, Ketua Asprov PSSI Lampung, Edy Syamsu meminta para tim untuk menjaga keamanan. Nantinya, PSSI Lampung bersama panitia, meminta agar semua official tim juga bisa saling menenangkan para pemainnya, bukan saling membakar emosi pemain.

“Kami minta para tim untuk membuat kesepakatan berani tidak menjaga keamanan. Saat teknikal meeting itu juga sebenarnya sudah disepakati, lalu diputuskan tanpa penonton, makanya diizinkan kepolisian,” kata Edy Syamsu.

Namun pada kenyataannya, mereka ada yang membawa supporter dengan alat musiknya. Untuk selanjutnya tidak ada toleransi dan pertandingan digelar tanpa penonton.

“Untuk kelanjutan pertandingan berikutnya masih jalan, karena itu insiden kecil namun bisa menimbulkan kerugian. Tapi yang jelas, berikutnya tidak ada penonton selain pengurus Askab dan perwakilan kontingen,” ujar Eddy Syamsu.

Disinggung terkait sanksi yang bakal diberlakukan bagi tim yang terlibat kericuhan, PSSI Lampung belum bisa berkomentar. Sebab itu nanti kewenangannya ada pada panitia disiplin, yang mencatat semua kejadian, lalu dilaporkan ke Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, untuk disidangkan.

Salah satu saksi yang enggan disebutkan namanya mengaku kronologis awal kejadian saat terjadi protes pemain ke wasit. Hingga terdengan umpatan kasar dari pemain ke wasit.

“Tadinya ada protes pemain usai pelanggaran, terus ada pemain (Metro) yang ngomong kasar ke wasit. Nggak tahu kenapa tiba-tiba rusuh lah mereka ini,” jelas saksi tersebut. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *