PT. Pupuk Sriwidjaja Lampung Serahkan Persoalan Dugaan Pungli ke PT. PCS

  • Whatsapp
PT. Pupuk Sriwidjaja Serahkan Persoalan Dugaan Pungli ke PT. PCS, Foto/Ist
PT. Pupuk Sriwidjaja Serahkan Persoalan Dugaan Pungli ke PT. PCS, Foto/Ist

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI)– PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Daerah Lampung menyerahkan persoalan dugaan Pungutan liar (pungli) yang berada di Gudang Yayasan Pembinaan Olahraga Lampung (Yaporla) PT.Petrokopindo Cipta Selaras (PCS) yang beralamat di Way Laga, Kecamatan Panjang, Kota Bandar Lampung.

Hal itu disampaikan langsung oleh Manager Penjualan Lampung I PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Eko Winarto usai menerima Audiensi dari LSM Rubik, di kantor sekretariat Pusri yang beralamat di jalan dokter susilo, kecamatan teluk betung utara, kota Bandarlampung pada Rabu (06/03/24).

“Inti nya semua persoalan atau yang terjadi didalam gudang sudah menjadi tanggung jawab PT. PCS,” katanya.

Menurut Eko, PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) dengan PT. Petrokopindo Cipta Selaras (PCS) sudah membangun komitmen terkait pengelolaan di Gudang Yayasan Pembinaan Olahraga Lampung (Yaporla).

“Kami dari PT. Pusri sudah mengontrak dan menunjuk PT. PCS, jadi barang masuk dan diterima serta dikelola dan barang keluar dalam kondisi baik,” jelasnya.

“Jadi Penyelesaiannya kita serahkan ke PT. PCS sebagai pengelola gudang nya,” ungkapanya.

Akan tetapi, PT. Pupuk Sriwidjaja (Pusri) tetap memfasilitasi keluhan yang terjadi antara PT. PCS dengan LSM Rubik Lampung. “Nama nya masyarakat umum kan tau nya semua masih dibawah naungan PT. Pupuk Indonesia automatis mengadu nya ke kita,” tutur dia.

“Prinsip nya kami dari Pupuk Indonesia fasilitasi apa yang menjadi keluhan dari bawah karena memang mau tidak mau kami ada keterkaitan,” tambah Eko.

Sementara, Koordinator Buruh Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) di PT. PCS, Eko Setiawan meminta agak pihak LSM Rubik Lampung dapat menahan diri karena dari aksi-aksi yang dilakukan sangat mempengaruhi pendapatan buruh disana.

“Semoga ada titik terangnya, kalau demo ini terus menerus, yang dirugikan buruh karena secara penghasilan jadi berkurang, harusnya ada kerjaan jadi tidak ada kerjaan,” pintanya.

Namun, dari persoalan yang disampaikan terkait dugaan pungli tersebut, ia menjelaskan bahwa hal tersebut sudah menjadi kesepakatan yang sudah di setujui bersama.

“Kesepakatan itu sudah disetujui oleh buruh, pekerja civing, buka tutup terpal, parkir, trafik (pengatur lalu lintas di jalan) dan keamanan,” jelasnya.

Lanjutnya, Eko yang mewakili para buruh tetap menyelesaikan secara persoalan tersebut secara data dan juga kekeluargaan. “Kami sudah menyanggah secara sosial dengan meminta untuk tidak ada nya aksi lagi kedepannya karena menyangkut tempat buruh mencari nafkah untuk mengisi perut yang lapar,” harapnya.

“Kami minta waktu untuk menyingkron kan data dan dari pihak LSM Rubik juga,” tandasnya. (rn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *