JURAI.ID, PRINGSEWU (SMSI) — Bangsa Indonesia kaya akan suku, adat, agama, ras dan golongan. Hal ini butuh penguatan persatuan, kesatuan antarwarga negara, dan masyarakat. Sehingga, upaya-upaya oknum yang mencoba menggerogoti Pancasila melalui paham-paham radikal, dapat tertutup, dan bahkan hilang di bumi pertiwi, khususnya Kabupaten Pringsewu.
Komitmen ini ditunjukan 85 anggota DPRD Lampung periode 2019 – 2024, dengan terus mengedukasi pemahaman Pancasila itu sendiri, melalui kegiatan sosialisasi Pembinaan Ideologi Pancasila secara kontinu secara serentak dalam setiap bulan.
Anggota DPRD Lampung, FX. Siman, mengatakan, bangsa Indonesia yang Bhinneka Tunggal Ika, dan kaya akan suku, adat, agama dan budaya. Sehingga, persatuan dan kesatuan wajib dijunjung tinggi untuk melawan paham Radikal yang mencoba masuk.
“Pancasila adalah pegangan dan rujukan kita, dalam berbangsa dan bernegara. Karena, dalam merumuskan pancasila, para pendiri bangsa memiliki tujuan agar bangsa yang kaya akan latar belakang adat dan budaya ini tetap bisa bersatu dan menjadi bangsa yang kuat,” kata FX. Siman di hadapan masyarakat Pekon Fajar Agung, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Jumat (14/4/2023).
Karena itu, lanjut ia, sebagai wakil rakyat mengingatkan agar masyarakat Pringsewu dan Lampung, bahwa dengan keberagaman yang ada. Maka sikap toleransi dan tenggang rasa menjadi sangatlah penting. Sehingga, dalam bermasyarakat dapat terhindar dari perpecahan dan konflik sesama anak bangsa.
“Sifat gotong-royong itu budaya asli bangsa Indonesia. Sehingga harus saling membantu satu sama lain. Jadi, tak boleh hanya mementingkan kepentingan peribadi. Karena, persatuan dan kesatuan harus lebih diutamakan,” ujarnya.
Karena, tambah Siman, pada pokoknya, ideologi Pancasila mengamanahkan bahwa masyarakat harus hidup rukun, saling menguatkan dan saling mengingatkan.
“Nah, di sini saya sengaja menghadirkan narasumber, yaitu Mas Andoyo dan Bu Dewi. Nanti, mereka berdua akan mengupas, dan memaparkan materi Pancasila secara jelas. Tolong, ikuti dengan baik,” ujarnya. (*)
