JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI) —Kinerja perekonomian Provinsi Lampung pada triwulan I 2024 tumbuh sebesar 3,30% (y-o-y), lebih rendah jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang tumbuh 5,40% (yoy). Pertumbuhan pada triwulan laporan ditopang oleh peningkatan seluruh komponen permintaan. Kepala BPS Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, saat konferensi pers mengatakan angka tersebut juga melemah dibanding triwulan yang sama tahun sebelumnya yang tercatat tumbuh sebesar 4,94 persen (year on year/yoy).
“Secara nominal, perekonomian Lampung pada triwulan I 2024 berdasarkan harga berlaku tercatat sebesar Rp112,09 triliun dan berdasarkan harga konstan 2020 sebesar Rp65,95 triliun” katanya, menjelaskan.
Lebih lanjut Atas menjelaskan kinerja perekonomian Lampung pada triwulan I 2024 tumbuh terjaga walaupun relatif lebih rendah dibandingkan periode sebelumnya, akibat dari masih kuatnya konsumsi rumah tangga di tengah melandainya investasi.
“Konsumsi tercatat menopang kinerja perekonomian Lampung pada triwulan I 2024 dengan pertumbuhan sebesar 4,67% (yoy), relatif meningkat jika dibandingkan dengan 4,64% (yoy) pada triwulan sebelumnya” ujar Atas. Terjaganya konsumsi didorong oleh meningkatnya permintaan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN), yaitu Imlek dan Ramadan yang tercermin dari tingginya penumpang angkutan udara dan kapal laut.
Lebih lanjut, konsumsi pemerintah juga tercatat tumbuh 15,67% (yoy), meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh 3,36% (yoy) . Di sisi lain, kinerja investasi tercatat tumbuh sebesar 2,31% (yoy), lebih rendah jika dibandingkan dengan pertumbuhan 7,08% (yoy) pada triwulan sebelumnya.
Sementara Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lampung, Junanto Herdiawan, mengatakan pihaknya memandang perbaikan kinerja ekonomi Provinsi Lampung akan terus berlanjut, meski risiko dari sektor eksternal masih perlu diwaspadai. Untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi, lanjut Junanto, beberapa langkah yang perlu dilakukan di antaranya meningkatkan produktivitas Lapangan Usaha (LU) Pertanian pasca El Nino.
“Pertumbuhan LU Pertanian yang optimal dapat dicapai melalui pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) dan sarana produksi pertanian (saprotan), memastikan ketersediaan air, penguatan akses pembiayaan bagi petani, serta memastikan ketersediaan pupuk berkualitas yang merata. Kedua, memperkuat sinergi dan kolaborasi antar lembaga.” ujar Junanto
Lebih lanjut Junanto menuturkan, hal tersebut dapat dicapai melalui mendorong hilirisasi meningkatkan daya saing komoditas unggulan, mendukung sektor pariwisata melalui perluasan akomodasi dan transportasi, serta memperkuat koordinasi pengendalian inflasi melalui sinergi TPIP-TPID dan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan. (*)