Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung Capai 70%, Ditarget Selesai Sebelum Ramadan 2025

  • Whatsapp
Pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie Bandar Lampung Capai 70%, Ditarget Selesai Sebelum Ramadan 2025 (Foto: Rani || Jurai.id)

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI)– Proyek pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie di Bandar Lampung kini telah mencapai 70 persen dan ditargetkan selesai sebelum bulan Ramadan 2025. Masjid yang diinisiasi oleh Aburizal Bakrie dan keluarga besar Bakrie ini akan mampu menampung hingga 12.000 jamaah.

Pembangunan masjid ini dimulai dengan peletakan batu pertama pada 20 Februari 2023, sebagai bentuk persembahan keluarga Bakrie untuk mengenang H. Achmad Bakrie, pendiri Bakrie Group dan tokoh asli Lampung.

Bacaan Lainnya

Masjid yang berdiri di atas lahan seluas lebih dari 2,2 hektar ini memiliki luas bangunan sekitar 12.000 m². Dirancang untuk menjadi lebih dari sekadar tempat ibadah, Masjid Raya Al-Bakrie juga akan menjadi pusat aktivitas sosial, pendidikan, dan ekonomi yang berakar pada filosofi agama dan budaya lokal.

Sebagian ruang masjid sudah dapat digunakan, dan pada Ramadan 1446 H mendatang, masyarakat diharapkan dapat melaksanakan salat tarawih di dalam masjid yang megah ini.

Foto: Istimewa

Sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian pembangunan ini, Ketua Pelaksana Pembangunan, Aninditha Anestya Bakrie (Ditha Bakrie), bersama Ketua Umum LAZNAS Bakrie Amanah, Roy Hendrajanto, menggelar acara syukuran yang melibatkan 100 anak yatim piatu dan dhuafa. Acara tersebut diisi dengan khataman Qur’an Juz 30, pemberian santunan, serta distribusi buku dongeng Islami untuk menumbuhkan minat baca anak-anak.

Dalam rangkaian acara tersebut, para jurnalis juga diundang untuk meninjau progres pembangunan secara langsung. Dipandu oleh Ditha Bakrie dan Djafarullah selaku Koordinator Proyek, para tamu mendapatkan gambaran menyeluruh tentang visi besar di balik pembangunan masjid ini.

“Alhamdulillahirabbilalamin, atas izin Allah, pembangunan Masjid Raya Al-Bakrie berjalan sesuai rencana. Kubah masjid sudah terpasang dengan baik, dan Insya Allah beberapa area akan dapat digunakan masyarakat pada Ramadan 2025,” ujar Ditha Bakrie pada Senin (9/12/2024).

Desain Arsitektur Menggabungkan Nilai Islami dan Budaya Lampung

Masjid Raya Al-Bakrie dirancang oleh firma arsitektur Urbane, yang sebelumnya menangani proyek Masjid Raya Al-Jabbar di Bandung. Dengan supervisi PT. Mitra Perdana Multidimensi dan konstruksi oleh PT. Parama Dharma, desain masjid ini memadukan nilai-nilai Islami dengan kekayaan budaya lokal Lampung. Filosofi Ummah, Ukhuwah, dan Tauhid yang terkandung dalam desainnya menggambarkan kebersamaan, persaudaraan, dan kesatuan.

Motif tapis tradisional Lampung serta nilai-nilai Piil Pesenggiri diintegrasikan dalam elemen arsitektur masjid, memberikan sentuhan identitas lokal yang kental.

Masjid ini memiliki tiga lantai, yaitu:

Lantai Dasar: Sebagai ruang utama salat.

Lantai Mezzanine: Dikhususkan untuk area sholat wanita dan tambahan ruang.

Lantai Semi-Basement: Memuat ruang wudhu, toilet, ruang serbaguna, perpustakaan, serta Taman Pendidikan Qur’an (TPQ).

Di sekeliling masjid terdapat ruang terbuka hijau, taman bermain anak, dan area untuk unit usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), yang dirancang untuk mendukung aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.

Menjadi Ikon Baru Bandar Lampung

Dengan progres yang hampir rampung, Masjid Raya Al-Bakrie diharapkan dapat menjadi ikon baru di Kota Bandar Lampung. Selain sebagai pusat ibadah, masjid ini juga memiliki potensi untuk menjadi destinasi wisata religi, pusat pendidikan, serta wadah pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui UMKM.

Masjid Raya Al-Bakrie mencerminkan prinsip Trimatra Bakrie, yang terdiri dari Ke-Indonesiaan, Kemanfaatan, dan Kebersamaan. Prinsip ini selalu dijunjung tinggi oleh keluarga Bakrie, dan tercermin dalam berbagai aspek pembangunan masjid yang menggabungkan nilai-nilai agama, budaya, dan sosial.

“Semoga Masjid Raya Al-Bakrie dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat, tidak hanya dalam beribadah, tetapi juga dalam aspek kehidupan lainnya,” ujar Ditha Bakrie, Ketua Pelaksana Pembangunan.

Masjid Raya Al-Bakrie bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol persatuan, keharmonisan, dan kebanggaan masyarakat Lampung. Pembangunannya yang hampir rampung memberikan harapan besar untuk masa depan, baik dalam aspek spiritual, sosial, maupun ekonomi. (*/rn)


Eksplorasi konten lain dari Jurai.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan