JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI) – Di pagi hari yang cerah, Rabu, 4 September 2024, empat ruang kelas yang beranggotakan para anak berkebutuhan khusus (ABK) di Sekolah Disabilitas Bunda (SDB), Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, tergambar keceriaan.
Anak-anak berkebutuhan khusus di ruang kelas itu tampak sibuk dengan aktivitasnya masing-masing. Ada yang belajar seraya bermain dengan mainan kesukaannya, namun ada juga yang fokus belajar dengan pelajarannya.
Hari itu, para ABK ini seolah-olah menikmati dunianya sendiri. Padahal, tanpa sadar mereka sedang ikut menimba ilmu pendidikan pada program sekolah inklusi di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung.
Para ABK berusia antara 5-14 tahun dengan beragam latar belakang disabilitas dari berbagai penjuru di Kota Tapis Berseri, tak pernah menunjukkan lelahnya.
Bahkan, keceriaan dan kegembiraan yang muncul di wajahnya. Artinya, bisa dikatakan bahwa kehadiran SDB yang diinisiasi Wali Kota Bandar Lampung Hj. Eva Dwiana dan diresmikan pada 8 Januari 2024 lalu, menjadi gagasan besar di bidang pendidikan dalam memperluas layanan pendidikan.
Sekolah dinahkodai Muhammad Yusri, S.Pd., M.M yang mulai beroperasi pada pertengahan Agustus 2024 dan kini memiliki 93 siswa, menjadi harapan besar bagi masyarakat Bandar Lampung khususnya untuk memperoleh pendidikan khusus.
“Alhamdulillah SDB ini, kini menjadi salah satu sekolah khusus yang diberikan Pemerintah Kota Bandar Lampung kepada masyarakatnya. Ini sangat membantu mereka yang membutuhkan,” ujar Yusri di SDB, Rabu, 4 September 2024.
Menurut Yusri, keutamaan SDB adalah ingin memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk tatap memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas, terjangkau, efektif, serta layak sesuai kebutuhannya.
“Kehadiran SDB ini untuk memenuhi hak asasi manusia untuk mendapatkan pendidikan yang setara sesuai dengan amanat Undang-undang Dasar 1945, dan tentunya juga untuk menekan angka putus sekolah,” ujar dia.
Perhatian terhadap anak-anak SDB juga tak luput dari Kepala Disdikbud Bandar Lampung, Hj. Eka Afriana, S.Pd. Memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan baik, bahkan sejak beroperasinya sekolah ia tidak pernah absen di SDB.
Itu dilakukan, bukan sekedar melaksanakan tanggung jawab sebagai seorang pimpinan.
Namun, lebih dari itu karena ingin menjadikan SDB benar-benar bisa memberikan layanan maksimal terhadap ABK sesuai kebutuhannya.
“Kami setiap Senin hingga Kamis sejak pukul 08.00 – 10.30 Wib datang di SDB ini, tidak lain ingin mencurahkan perhatian kepada ABK, agar mereka bisa memperoleh pendidikan yang sama seperti anak-anak lain di luar sana,” ujarnya.
Menurutnya, memberikan pengajaran terhadap ABK harus sepenuh hati. Penguasaan kesabaran diri, katanya, juga menjadi kunci utama kesuksesan dalam mendidik anak yang memiliki anugerah khusus dari Sang Pencipta.
“Kalau mampu memberikan perhatian kepada anak-anak berkebutuhan khusus sehingga menjadi anak yang saleh dan salehah, berguna bagi nusa dan bangsa, insyaallah itu akan menjadi tabungan amal kita di akhirat kelak,” tuturnya. (*)
Eksplorasi konten lain dari Jurai.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.