Demokrat: Harus Aktivasi SBY-Isme dan SBY-Nomics

  • Whatsapp

JURAI.ID, JAKARTA (SMSI)– Wakil Kepala Balitbang DPD Demokrat DKI Jakarta mengutarakan pentingnya aktivasi kebijakan era pemerintahan SBY yang sukses agar dijadikan perjuangan koalisi Perubahan nantinya.

“Pencapaian pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 persen, melunasi utang IMF, penurunan rasio utang dari PDB (24,7 persen), penguatan postur APBN dari 400 an T menjadi 1.800 T, cadangan devisa dari 36 Milyar USD menjadi 111 Milyar USD dan termasuk menjadi anggota G20 (Presidensi), ini adalah kondisi makro yang dibangun era SBY untuk peletakan dasar-dasar pembangunan era Jokowi, dan masih banyak aspek lainnya yang tumbuh sekarang,” ujar Wakil Kepala Balitbang DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Julwanri Munthe.

Era dimana grade kita sebagai bangsa yang besar dan diperhitungkan secara ekonomi dan iklim Demokrasi sehat ya pada masa partai Demokrat mengelola negara.

Untuk menyajikan data dan fakta ini tidak sulit, tinggal komparasi dengan situasi sekarang.

Saat ini terjadi kondisi sebaliknya, pemerintahan terkesan nekat bangun infrastruktur walau dengan utang yang nyaris 40 persen dari PDB.

SBY mewariskan utang sekitar 2.600-an Triliun dianggap ugal-ugalan saat itu oleh oposisi, sementara saat ini utang diangka 7.500 an Triliun ditambah utang BUMN 2.000 – 3.000 Triliun, artinya beban utang mencapai belasan ribu Triliun.

“Okelah tidak masalah era pemerintahan sekarang terkesan hanya sebagai pengguna anggaran murni, karena cukup colect pinjaman dan tarik pajak, objektif kita akui memang infrastruktur terbangun meski dibawah plafon utang, namun era berikutnya mustahil untuk dilanjut,” ungkapnya.

“Lisinilah pengelola negara harusnya mengerti batas Gerak Maju, jika tidak bisa berakibat fatal, rakyat yang jadi korban,” sambung Julwanri.

“Situasi 2004 tidak jauh berbeda dengan saat ini atau proyeksi 2024, dan untuk membalik suasana partai Demokrat punya pengalaman, langkah dan kebijakan SBY dalam pemulihan ekonomi (SBYnomics) dan prinsip serta nilai SBY dalam pengelolaan bernegara, Demokrasi, Stabilitas (SBYisme) harus di Aktivasi,” tutup Julwanri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *