Percepat Penurunan Stunting, Pemkot Bandar Lampung Gelar Rembuk Stunting

  • Whatsapp

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG, (SMSI) — Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar Lampung bersama Dinas Pengendalian Penduduk (PP), dan Keluarga Berencana (KB) melakukan rembuk stunting guna mempercepat penurunan stunting di Bandar Lampung. Pelaksanaan berlangsung di Aula Semergou, Sekretariat Pemkot Bandar Lampung, Senin (01/8/2022).

Melalui rembuk stunting, Pemerintah Kota Bandar Lampung akan menambahkan anggaran Rp2 miliar dalam APBD perubahan untuk penanganan stunting.

Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengatakan penanganan stunting menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Pusat. Untuk itu, Pemerintah Pusat pun memberikan Rp7 miliar lebih untuk penanganan stunting.

Untuk mengoptimalkan penanganan masalah kesehatan itu, Pemkot pun menambahnya Rp2 miliar.

“Dari pusat memberikan hampir Rp8 miliar dan kami tambah Rp2 miliar lagi. Dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kinerja tim penanganan stunting,” kata Eva Dwiana.

Lebih lanjut, Ia mengajak kepada semua masyarakat jika memang ada anaknya yang sakit agar langsung dibawa ke rumah sakit.

“Terkadang enggak mau sih dibawa ke rumah sakit, enggak mau ke Puskesmas. Nah, yang tadi bunda sampaikan tadi bahwa kita Kota Bandar Lampung telah mengerahkan dari Puskesmas untuk turun langsung mendata anak-anak guna mengecek gizinya, dan sekaligus ibu hamil,” jelasnya.

Ia menambahkan, dengan adanya program door to door ini bisa membantu pemerintah mempercepat penurunan stunting.

“Jadi kalau bisa Bunda berharap Nol di Kota Bandar Lampung. Caranya seperti apa, kita bekerjasama yang baik. Tadi juga minta tolong kerjasama dari semua pihak untuk bagaimana caranya supaya kota bandar Lampung terbebas dari stunting,” tuturdia.

Kemudian, Eva Dwiana juga menyampaikan, dirinya tidak melarang untuk masyarakat melakukan Pengobatan secara tradisional, akan tetapi setidaknya pendampingan dari dokter atau perawat perlu dilakukan.

“Bunda berharap semoga stunting di Kota Bandar Lampung menurun, dan kota tapis Berseri bisa menjadi percontohan bukan hanya di Sumatera saja akan tetapi di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (Asma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *