Migrasi Siaran Digital, Penjualan Set Top Box di Bandar Lampung Meningkat

  • Whatsapp
Setiawan (kaus merah), pemilik Toko Garuda Elektronik, di Jalan Ratu Dibalau, Tanjung Seneng Waykandis, saat melayani pembeli pada Selasa, 08 November 2022. Tokonya menjual set top box (STB) untuk migrasi dari TV analog ke TV digital. Jurai.id/Asmarani
Setiawan (kaus merah), pemilik Toko Garuda Elektronik, di Jalan Ratu Dibalau, Tanjung Seneng Waykandis, saat melayani pembeli pada Selasa, 08 November 2022. Tokonya menjual set top box (STB) untuk migrasi dari TV analog ke TV digital. Jurai.id/Asmarani

JURAI.ID, BANDAR LAMPUNG (SMSI)– Penjualan perangkat Set Top Box (STB) di Kota Bandarlampung meningkat, seiring kebijakan pemerintah menghentikan siaran televisi analog dan beralih ke siaran televisi digital, atau yang dikenal dengan Analog Swicth Off (ASO).

Akhirnya, banyak masyarakat yang mulai mencari STB untuk mendapatkan siaran TV digital dengan kualitas visual yang lebih bersih dan jernih, terutama masyarakat yang memiliki TV model lama.

Di Bandar Lampung, pedagang elektronik pun tengah panen penjualan STB, mengingat fungsinya utamanya untuk mendukung migrasi ke siaran digital tersebut.

Setiawan Putra Shandy, pemilik toko Garuda Elektronik yang berada di Jalan Ratu Dibalau, Kelurahan Way Kandis, mengatakan bahwa permintaan selalu ada setiap hari.

“Daya beli masyarakat meningkat semenjak beralih ke tv digital, sehari bisa menjual 10 sampai 15 Set Top Box,” kata Iwan, sapaan akrabnya, Selasa (08/11/2022).

Sebelumnya, penjualan STB sangat sedikit berkisar antara 2 sampai 5, sebab kebanyakan masyarakat akan langsung membeli tv digital ketimbang hanya membeli STB.

“Kalau harga STB bervariasi rata-rata Rp200an ribu, semenjak banyak permintaan sementara barang sulit sehingga harga meningkat,” terangnya.

Lebih lanjut, Iwan mengungkapkan bahwa pihaknya kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat saat membeli STB, sebab harus mengeluarkan biaya lagi untuk bisa menikmati kualitas gambar tv yang jernih.

“Untuk konsumen ada beberapa yang mengeluh karena harus keluar biaya, belum lagi perlu antenanya yang tinggi supaya jernih dan dapat siaran,” tutur dia.

Sementara, Hal serupa juga dirasakan Hendra, pemilik toko 999 Jaya Elektronik di Jalan Hayam Wuruk, Pasar Tugu. Menurutnya ketika mulai akan beralih ke siaran tv digital banyak konsumen yang mencari STB.

“Dari seminggu sebelum 02 November penjualan STB meningkat, 40 sampai 50 unit STB terjual tapi setelah itu mulai menurun,” ungkap Hendra.

Kemudian, untuk harga dirinya menjual satu unit STB mulai dari harga Rp160ribu hingga Rp230ribu, tergantung dari merek dan daya tangkapan sinyal. (Asma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *