Jurai.Id (SMSI) -Memanfaatkan lahan sempit sebagai media tanam, kelompok tani wanita di bandarlampung bisa menghasilkan bibit dan menanam tanaman penghasil bahan pokok seperti cabai dan tomat, hingga sayuran.
Salah satu kelompok wanita di bandarlampung, berhasil mengembangkan inovasi urban farming, atau memanfaatkan lahan sempit sebagai tempat menanam sejumlah tumbuhan, seperti cabai hingga sayuran.
Selain menghasilkan sejumlah buah dan sayur-sayuran, kegiatan urban farming yang dilakukan oleh kelompok wanita tani di kelurahan rajabasa jaya, juga menghasilkan beberapa bibit tanaman seperti, cabai dan sawi.
Melalui kegiatan urban farming, Sukaseh, ketua kelompok wanita tani mengaku, bisa mencukupi kebutuhan bahan pokok sehari hari, hingga mendapatkan penghasilan tambahan senilai 200 ribu rupiah, dari penjualan bibit.
” Dari urban farming ini saya bisa menghasilkan penghasilan tambahan dia ratus ribu dari hasil penjualan, ” Kata Sukaseh, Senin 30 Januari 2023.
Sementara, kepala dinas pertanian kota bandarlampung,Agustini mengatakan, saat ini pihaknya sedang melakukan ujicoba untuk mengembangkan penanaman bawang, menggunakan teknik urban farming, sebagai upaya penekanan laju inflasi di bandarlampung.
” Kita sekarang lagi nyoba buat ngembangin urban farming ini, tidak lain untuk tekanan inflasi di kota tapis berseri ini, ” Ujarnya
Selain mengembangkan tanaman, kelompok wanita tani juga memanfaatkan limbah kotoran ternak sebagai pupuk dan media tanam organik.
” Mereka ini selain menanam sayuran, juga memanfaatkan kohe (kotoran hewan) untuk di jadikan pupuk, “paparnya.(*)