Jurai.id – Awal mula tumbuh liar di alam bebas, kini tanaman terong dengan buah berkualitas dapat dibudidayakan dengan mudah.
Selama ribuan tahun para petani Asia menanam terong, kini sudah banyak cara dan metode yang bisa digunakan. Tanaman buah dan sayur yang berasal dari India ini dapat di tanam di mana saja, baik itu dalam pot, polybag, di pekarangan rumah, atau jika Anda memiliki tanah yang luas Anda tentu dapat memanfaatkannya sebagai lahan dan media tanam terong Anda.
Meski kebanyakan masyarakat Indonesia hanya mengenal terong dengan bentuk panjang dan berwarna ungu, sebenarnya ada banyak jenis terong yang lain. Seperti terong putih, terong bulat, terong belanda, serta terong telunjuk yang dapat diolah menjadi berbagai macam masakan tidak hanya disambal balado saja.
Lodeh terong, terong pedas, tumis terong, terong bumbu kuning, kare terong, sayur santan terong, gulai, terong kecap, dan masih banyak lagi menu olahan terong yang membuat Anda menelan ludah saat melihatnya berjejer di meja makan.
Cara Menanam Terong
Tidak seperti tanaman lain yang tidak akan bertahan hidup diterpa matahari yang begitu terik.Tanaman terong yang tahan terhadap panas matahari hingga 30° C ini, membuatnya cocok ditanam pada musim kemarau. Simak hal-hal berikut, mengenai proses semai hingga panen agar Anda dapat memahami dengan baik cara hasilkan terong berkualitas dengan mudah.
Semai Benih
Proses pertama saat menanam terong adalah menyemai benih. Pada proses ini Anda harus menyiapkan bedengan, berupa media semai dengan lebar kurang lebih 1m dan tinggi 20 cm.
Sebelum menyebarkan benih/bibit pada media, baiknya Anda merendam terlebih dahulu benih terong Anda selama 10 sampai 15 menit dalam air hangat, jika sudah tiriskan dengan kain hingga benih menjadi dingin, dan diamkan selama 24 jam. Selepas itu, Anda dapat segera menebarkan benih pada media semai yang biasanya dibuat dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan sama rata.
Tutup terong tipis-tipis dengan tanah serta lindungi menggunakan karung goni yang basah, atau jika tidak ada daun pisang pun boleh. Pastikan rutin menyiram benih pada media semai untuk menjaga kelembaban bakal terong Anda. Biasanya pada dua sampai tiga hari benih sudah mulai menjadi kecambah.
Anda sudah bisa membuka penutup media semai berupa karung atau daun pisang yang sebelumnya digunakan, setelah 10 sampai 15 hari Anda dapat memindahkan bibit ke dalam polybag atau pot. Untuk dipindahkan ke lahan terbuka Anda mesti menunggu hingga terong tumbuh dan menghasilkan 4 helai daun, sebagai tanda bahwa terong sudah siap.
Media Tanam dan Lahan
Sebelum menyiapkan media tanam, baiknya lahan untuk rumah baru terong Anda dicangkul terlebih dahulu sedalam 30 cm. Buat gulutan atau bedengan dengan rapi dengan lebar dan tinggi sama seperti kedalam terong saat dicangkul, yaitu 30 cm.
Sedangkan untuk panjang lahan membuat bedengan disesuaikan dengan luas lahan yang Anda miliki, lalu buatlah luban g sebagai media tanam yang berbaris pada lahan. Biasanya, satu gulutan terdiri dari dua baris media tanam. Sesuaikan jarak antar lubang media tanam, jangan terlalu dekat agar tanaman terong Anda tidak tmbuh berdesakan.
Serta, jangan terlalu jauh untuk memaksimalkan luas lahan yang digunakan. Jika sudah, Anda dapat segera memasukkan tanaman terong Anda yang sebelumnya Anda simpan di polybag atau pot. Cabut perlahan, gunakan perasaan Anda agar terong Anda tidak tersakiti dan dapat tumbuh subur dan sehat karena diperlakukan dengan baik oleh pemiliknya.
Tutupi terong yang masuk dalam lubang media tanam dengan tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, kompos, dan pupuk organik untuk mendapat terong dengan kualitas super.
Proses Perawatan
Cara merawat tanaman terong ini tidaklah sulit, sama saja seperti tanaman sayur pada umumnya. Anda hanya perlu melakukan penyiraman air pada terong Anda secara rutin. Beberapa hari atau sepekan sekali, periksa secara detail kondisi terong-terong Anda. Perhatikan hama dan penyakit, khawatir manjangkiti mereka.
Sering-serin g juga lakukan pemangkasan pada tanaman terong yang layu dan mati agar penyakit tidak merambat dan menghabiskan seluruh tanaman pada lahan.
Lakukan penyaingan jika terdapat gulma yang menghambat pertumbuhan terong Anda, pangkas gulma-gulma tersebut dengan gunting, pisau, golok, atau bisa menggunakan tangan Anda sendiri jika kuat mencabut tanaman-tanaman pengganggu itu.
Proses Panen
Anda dapat menikmati hasil jerih payah Anda merawat terong setelah 70 sampai 80 hari bibit pertama kali dimasukkan dalam media tanam. Ketika memasuki musim tanam, Anda dapat memanen terong hingga 15kali panen atau bahkan bisa lebih dari itu setiap 3 sampai 7 hari sekali.
Caranya mudah saja, cukup petik buah terong Anda secara perlahan. Ikut sertakan tangkainya, dan pastikan Anda tidak merusak tanaman terong Anda. Jangan panen terong saat siang hari, waktu yang cocok adalah pagi hari ketika terong masih segar dan sore hari ketika matahari sedang teduh.
Segera bawa pulang terong Anda ke rumah, cuci dan bersihkan dari kotoran. Terong siap dimasak atau dijual ke pasaran untuk menghasilkan cuan! (jurai.id)
Eksplorasi konten lain dari Jurai.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.