Jurai.id – Kampferia galanga atau yang dikenal masyarakat Indonesia dengan nama kencur, cikur, dan cekur ini dapat dibudidayakan di rumah dengan cara yang mudah.
Tanaman yang mirip jahe hanya saja ukurannya jauh lebih kecil ini cukup populer di Asia Tenggara, khususnya Malaysia dan Indonesia yang menjadikan kencur sebagai bumbu dapur. Hanya saja, untuk beberapa negara seperti Amerika, tanaman ini sangat sulit ditemukan.
Selain mirip jahe, kencur secara fisik juga mirip dengan lengkuas atau alpinia galanga. Warna luar kencur yang coklat sedangkan dalamnya berwarna putih.
Tanaman rempah bernama kencur ini memiliki daun bulat pendek yang tumbuh rata dengan tanah. Serta memiliki bunga yang tumbuh di sela-sela dedaunan berwarna putih dan berbintik ungu yang kerap muncul dipagi hari yang biasanya bertahan selama dua bulan.
Daun kecil pada rimpang tanaman kencur ini biasanya tumbuh pada musim semi atau sekitar bulan september sampai desember dan berguguran pada bulan maret hingga juni saat musim gugur.
Apa saja manfaat kencur?
Tanaman rempah yang berasal dari Papua Nugini ini memiliki banyak manfaat, cocok untuk diaplikasikan untuk berbagai jenis masakan, seperti menumis, memberi rasa pada sup, kari dan semur.
Daunnya, dapat ditambahkan sebagai pelengkap untuk memasak daging, ikan, kerang, yang dipadukan dengan daun jeruk, asam dan bawang putih.
Tidak hanya sebagai rempah penyedap rasa, di tempat asalnya kencur dimanfaatkan sebagai halusinogen sebab kandungan konstituen minyak esensial dalam kencur.
Kencur juga digunakan dalam dunia medis untuk obat sakit tenggorokan, rematik, radang, dan ekspektoran yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat India dalam penggunaan seperti yang dianjurkan dalam dunia kesehatan.
Selain itu masyarakat India juga kerap mengunyah akar kencur secara langsung dengan pinang. Akar kencur yang harum dan menyengat ini bermanfaat untuk kesehatan paru-paru.
Berapa harga kencur?
Kencur atau yang kerap disebut juga sebagai jahe pasir ini di Indonesia memiliki harga yang relatif murah, dibeberapa market place 500 gram kencur hanya dibandrol dengan harga Rp. 20.000 – Rp. 30.000 saja.
Sedangkan untuk mendapat bibit tunas kencur Anda hanya perlu merogoh kocek Rp. 5.000 saja! Wah, murah sekali ya.
Namun jika Anda lebih tertarik membudidayakan kencur sendiri di rumah Anda sehingga dapat memanen kapan saja Anda mau, ada beberapa hal yang mesti Anda pahami untuk menyelami profesi sebagai petani kencur.
Bagaimana cara budidaya kencur?
Baik dari kondisi tanah, penggunaan air dan cahaya, kelembaban, penggunaan pupuk hingga mengenal hama yang menyerang tanaman kencur tentu akan membantu Anda ketika mencoba budidaya tanaman ini di rumah.
Tanah
Kondisi tanah yang diperlukan pada tanaman ini sebenarnya tidak terlalu menyulitkan. Sebab tanaman ini sebenarnya tidak terlalu memilih perihal ditanam di tanah jenis apa saja.
Kencur bisa hidup di tanah berpasir dan tanah liat, hanya saja Anda tetap perlu menambahkan pupuk dan bahan organik lainnya untuk membantu pertumbuhan kencur.
Air
Kencur menyukai tempat yang lembab, akan tetapi tidak tumbuh begitu aktif pada musim dingin atau penghujan.
Jaga kencur yang sampai kering dan mengalami dehidrasi, tapi jangan sampai terlalu bahas sebab kencur bisa membusuk.
Jika Anda ingin menanam kencur di rumah, pastikan menggunakan wadah atau pot dengan sistem drainase yang baik.
Sehingga air yang Anda sirami pada tanaman kencur kesayangan Anda tidak menggenang dalam pot dan menyebabkan kencur Anda mati kedinginan.
Jika Anda menanam kencur langsung di tanah, pada ruangan terbuka, kebun atau tanah lapang, saat penyiraman lakukan dengan baik dengan menyiram lagi jika tanah mulai mengering dari pemberian air sebelumnya.
Cahaya
Meskipun kencur memerlukan cahaya pada proses pertumbuhannya tapi lebih baik menanam kencur pada tempat yang teduh meski di tanam di ruang terbuka.
Hama
Hama yang kerap menghinggapi tanaman ini adalah siput, khususnya pada daun dan bunga tanaman. Juga ulat pemakan daun.
Permasalahan lainnya, kencur kerap mengalami pembusukkan umbi karena drainase yang kurang baik sehingga mengundang penyakit.
Anda dapat mencegahnya dengan pemberian pestisida dan insektisida pada tanaman kencur Anda, untuk membantu proses budidaya berjalan lancar.
Cara budidaya kencur
Setelah memahami hal-hal penting pada proses budidaya kencur, tentu yang paling penting adalah Anda mengetahui langkah-langkah membudidayakan kencur itu sendiri.
Langkah-langkah ini tentu yang akan Anda jadikan sebagai acuan untuk menanam kencur Anda dengan mudah di rumah.
Budiaya kencur biasanya dilakukan dengan pemotongan stek dari umbi atau akar yang telah tumbuh dewasa dengan 3-4 pucuk daun.
Jika sudah memotonganya, celupkan potongan stek kencur pada festisida yang berfungsi membunuh penyakit selama beberapa detik saja.
Sebelum dipindahkan ke tanah lapang atau kebun, baiknya tanam kencur pada media tanam terlebih dahulu seperti pot atau wadah untuk memastikan kencur tumbuh dengan baik.
Sebenarnya, jika tanaman kencur Anda sudah mulai bertumbuh proses perawatannya tidak terlalu sulit. Kencur yang dibiarkan terus tumbuh di tana akan terus hidup membentuk rangkaian yang menyebar secara perlahan.
Sehingga Anda tidak perlu repot-repot melakukan langkah seperti kali pertama memulai budidaya kencur ini.
Bagaimana, apakah Anda tertarik melakukan budidaya kencur dengan cara mudah di rumah Anda? Jika iya, selamat mencoba!
Eksplorasi konten lain dari Jurai.id
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.