Cara Budidaya Lele di Kolam Terpal, Ini Tips Mudahnya

  • Whatsapp
ternak ikan lele bagi pemula pakai terpal
ternak ikan lele bagi pemula pakai terpal/ net

Jurai.id – Cara budidaya lele di kolam terpal saat ini sangat diminati para pembudidaya. Pasalnya, cara pembuatannya sederhana, murah, dan bisa dipindah kapanpun tanpa merusak struktur tanah yang digunakan.

Budidaya ikan lele juga ada dua jenis yang bisa dilakuan, pertama pembenihan ikan lele dari indukan untuk menghasilkan anakan. Lalu yang kedua adalah pembesaran atau penggemukan ikan lele, dari anakan sampai bisa dikonsumsi.

Bacaan Lainnya

Dari kedua jenis budidaya itu, keduanya cocok untuk dilakukan budidaya di kolam terpal. Tentu dengan melihat situasi dan kondisi lingkungan setempat. Demikian juga tenaga kerja yang digunakan dan sumber dana yang dimiliki.

Selain kolam, tingkat keberhasilan budidaya ada pada pemilihan bibit ikan lele tersebut. Seberapa baik kualitas benih yang ditebar, bukan hanya sekadar seberapa banyak kuantitas yang ditebar.

Lele di Indonesia juga beragam, dari lele sangkurian sampai lele dumbo. Anda bisa memilih mana yang terbaik dilingkungan sekitar Anda.

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Terpal

Dari jenis kolam yang digunakan, apakah itu menggunakan kolam terpal dalam budidaya ikan lele, yang perlu anda pahami tak sekedar cara budidayanya saja. Tetapi juga bagaimana memahami bibit yang unggul dari benih yang akan ditebar.

Jadi, benih yang ditebar harus Anda pastikan kesehatannya. Ciri benih ikan lele yang sehat geraknya lincah, dan ikan tidak terdapat cacat atau luka-luka pada permukaan tubuhnya.

Selain itu, ikan lele yang dijadikan benih juga bebas dari kuman dan gerak berenang normal. Silakan tes dengan ikan tersebut menantang arah arus air, apakah dia bisa bertahan dengan bergerak baik dalam berenangnya.

Selain itu, pastikan ukuran benih yang akan dibudidaya seragam, ukuran panjang sebaiknya 5-7 cm. Selanjutnya tugas Anda adalah membuat tumbuh kembang ikan ikan tersebut secara bersamaan merata.

Dari ukuran benih tersebut, diketahui, dalam masa pemeliharaan 2,5 – 3,5 bulan diperoleh ukuran konsumsi 9–12 ekor per kilogram.

Selanjutnya dalam cara menabur benih juga harus diperhatikan. Iklim cuaca yang terjadi di setiap harinya perlu diperkirakan.

Ketika benih sudah dimasukan ke dalam kolam, lakkukan pendiaman selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat pembibitan dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya.

Cara memasukan adalah, dengan memiringkan wadah, biarkan ikan secara perlahan memasuki kolam barunya, jangan sampai langsung dituang, karena ini mencegah terjadinya stres pada benih ikan yang ditabur.

Untuk kolam terpal, kepadatan benih ikan yang harus ditabut adalah 200-400 ekor per meter persegi. Catatan, semakin baik kualitas air, maka semakin tinggi juga jumlah benih yang dapat ditampung.

Pastikan tidak terjadi kepadatan dan penumpukan pada kolam, karena yang dikhawatirkan ikan sulit makan dan bernapas.

Kapasitas Kolam Terpal untuk Budidaya Ikan Lele

Menentukan kapasitas pada akhirnya menjadi penting untuk diperhatikan. Misalkannya, asumsi kedalaman kolam 1–1,5 meter (kedalaman yang disarankan).

Maka padat tebar yang dianjurkan untuk benih lele 200–400 ekor per meter persegi. Misal, untuk kolam berukuran 3 x 4 meter, jumlah minimum benih ikan (3 × 4) x 200 = 2.400 ekor, maksimal (3 × 4) x 400 = 4.800 ekor.

Pakan Ikan Lele

Pakan ikan lele juga harus diperhatikan. Selama ini sudah banyak edaran pakan yang sangat mudah untuk didapatkan, beragam merk di pasaran. Sehingga lebih memudahkan anda dalam mendapatkan dan memberikan pakan pada budidaya lele yang dimiliki.

Namun yang harus Anda ketahui adalah pakan lele yang baik iadalah pakan yang menawarkan Food Conversion Ratio (FCR) lebih kecil dari satu.

FCR adalah rasio jumlah pakan terhadap pertumbuhan daging. Semakin kecil nilai FCR, semakin baik kualitas pakannya.

Untuk mencapai hasil yang maksimal dengan biaya yang minimal, aplikasikan pakan utama dan pakan tambahan secara seimbang. Jika pakan pabrik dirasa mahal, silahkan coba buat pakan lele alternatif sendiri.

Ikan lele membutuhkan kandungan gizi dan kopmposisi nutrisi seperti, protein (minimal 30%), lemak (4–16%), karbohidrat (15–20%), vitamin dan mineral.

Selain itu, dalam memberikan makanan pada ikan lele harus disesuaikan kebutuhannya. Secara umum ikan lele membutuhkan 3–6% dari berat badannya setiap hari.

Misalnya, ikan lele seberat 50 gram membutuhkan pakan 2,5 gram (5% berat badan) per ekor. Kemudian setiap 10 hari dilakukan sampling, kemudian timbang dan sesuaikan kembali jumlah pakan yang diberikan. Dua minggu sebelum panen, persentase pemberian pakan dikurangi menjadi 3% dari bobot badan.

Jadwal pemberian pakan juga perlu diperhatikan, frekuensi 4–5 kali sehari, bahkan lebih sering untuk ikan muda yang baru saja proses tumbuh dari benih. Pemberian makan ikan lele ini dalam waktu pagi, siang, sore dan malam.

Nah untuk pemberian pakan lele sore dan malam hari sebaiknya lebih banyak, sebab ikan lele adalah hewan nokturnal, yang aktif di malam hari.

Pemberian makanan tambahan pada ikan lele juga penting diperhatikan. Ini untuk menghemat biaya pakan dari pelet yang harganya cukup tinggi.

Misalnya saja anda bisa menggunakan ikan rucah segar, atau cacahan dari ikan-ikan sisa lainnya yang tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Ampas tahu juga bisa diberikan kepada si ikan lele. Demikian keong mas.

Catatan Penting: Kondisi Air pada Kolam Diperhatikan

Air juga harus diperhatikan. Karena kondisi yang baik akan menghasilkan produksi yang baik. Namun jika air keruh, terkontiman kimia, tercemar dll akan merusak dan membahayakan budidaya ikan lele. Bahkan kerugian yang amat besar.

Maka itu, kualitas dan kuantitas air harus dijaga semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasik produksi ikan lele yang maksimal.

Bahkan jangan biarkan ada sisa pakan yang tak habis dimakan. Karena ini membahayakan, dapat terjadi penumpukan pakan yang akan menimbulkan gas amonia atau hidrogen sulfida yang ditandai dengan bau tidak sedap.

Pengendalian hama dan penyakit Ikan Lele

Hama dan penyakit ikan lele harus diwaspadai. Hama pada budidaya ikan lele antara lain, predator seperti linsang, ular, sero, musang air dan burung.

Sedangkan hama yang menjadi pesaing antara lain ikan mujair. Untuk mencegahnya yaitu dengan memasang filter pada pintu masuk dan keluar air atau memasang pagar di sekeliling kolam.

Sementara untuk penyakit ikan lele umumnya adalah berasal dari protozoa, bakteri dan virus. Ketiga mikroorganisme ini menyebabkan berbagai penyakit mematikan. Beberapa di antaranya bercak putih, perut kembung dan luka di kepala dan ekor.

Lakukan pencegahan agar tidak terjadi. Jika sudah ada yang terinfeksi lakukan pencegahan agar tidak menular. Caranya dengan menjaga kualitas air, dan mengontrol pakan berlebih yang menjadi sisa sisa tak termakan.

Untuk itu, perlu juga menjaga keberhasihan kolam dan menjaga suhunya pada kisaran 28 derajat celcius. (*)


Eksplorasi konten lain dari Jurai.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan