Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok

  • Whatsapp
budidaya ikan lele menggunakan kolam tembok
budidaya ikan lele menggunakan kolam tembok/ net

Jurai.id – Cara budidaya ikan lele di kolam tembok sebetulnya tak banyak berbeda dengan budidaya di kolam terpal, ataupun lainnya.

Hanya saja memang, media kolamnya berbeda. Ini juga akan melihat potensi dan kondisi lingkungan luas lahan yang dimiliki. Termasuk investasi dan analisa untung rugi ternak lele para peternaknya.

Bacaan Lainnya

Beberapa kelebihan dalam cara budidaya ikan lele di kolam tembok adalah kolam awet dan tidak diperlukan untuk mengganti kolam secara periodik, kolam lebih aman. Artinya ikan lele tidak akan ada yang hilang di lumpur.

Selain itu, dari sisi biaya perawatan kolam tembok lebih ringan karena murah. Namun hal tersebut di antaranya juga memiliki kelemahan dalam penerapannya, misalnya saja:

Pertama, modal pembuatan kolam tembok yang menjadi lebih mahal dari jenis kolam lainnya.

Selain itu, pada ternak ikan lele pada kolam tembok ini dikhawatirkan bisa teracuni oleh semen jika kolam jadi langsung dipakai tanpa melalui proses seterilisasi.

Bahkan yang jadi problem keberlanjutannya adalah, pakan alami yang seharusnya didapatkan ikan lele, pada kolam tembok ini tidak banyak muncul.

Maka itu dalam cara budidaya yang harus diperhatikan adalah, bagaimana memulai budidaya, dan manajemen pemeliharaan ikan lele sampai ke tahapan panen. Ini termasuk pada manajemen pakan ikan lele yang dilakukan.

 

Cara Budidaya Ikan Lele di Kolam Tembok yang Harus Anda Pahami 

Persiapan kolam, manajemen benih ikan lele, sampai manajemen pemberian pakan adalah 3 komponen penting dalam cara budidaya ikan lele di kolam tembok.

Pada fase persiapan misalnya, kolam tembok ini disebut juga kolam beton. Ia tak bisa dipindah sewaktu-wakktu, seperti kolam terpal.

Maka dari itu, persiapannya harus tepat dan matang dalam memulai budidaya.  Karena biaya yang dikeluarkan tidaklah sedikit. Apalagi jenis kolam ini disebut juga kolam permanen.

Untuk ukuran kolam pada umumnya ketika akan budidaya 100 ekor adalah 1x2x0,75 m3.  Jadi bisa dianalisa untuk kebutuhan jumlah lainnya.

Yang penting juga harus diperhatikan adalah, benih ikan lele tidak langsung dimasukan ke dalam kolam. Pastikan kolam sudah memasuki fase istirahat, atau telah didiamkan 1-2 minggu ketika selesai dikerjakan, dibangun, atau diperbaiki.

Kenapa ini penting? Untuk memastikan bau semen hilang dan tidak ada lagi ketercemaran yang membahayakan benih ikan lele.

Dalam memasukan benih ikan lele juga harus diperhatikan, artinya tidak asal masuk. Dalam hal ini ada cara yang bisa, bahkan harus Anda lakukan untuk memasukan ikan ke dalam kolam beton yang telah anda siapkan.

Misalnya, seperti yang dijelaskan di atas, kolam telah masuk masa istirahat selama dua minggu. Bahkan harus membuang sisa air yang menggenang di dalam kolam yang kemudian di isi dengan air baru.

Lakukan hal ini untuk bisa memastikan suhu air stabil dan kotoran telah mengendap.

 

Benih Ikan Lele Pada Kolam Tembok

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan juga dalam penggunaan benih ikan lele untuk pembesaran. Anda harus pastikan kualitasnya bagus dan sehat.

Jadi Anda sebelum memasukan ke kolam, ketika mencari dan mendapatkan benih harus memastikan benih tidak cacat dan tidak mudah terserang penyakit.

Ini ceknya mudah, aktif tidaknya ikan akan terlihat. Benih juga sebaiknya diberikan pakan yang baik dan berkualitas.

Ada yang menggunakan kotoran ternak, untuk pembuatan pakan alami dan organik. Namun ada cara lain yang bisa Anda tempuh selain penggunaan kotoran ternak.

Sebab kotoran ternak sebagai pakan alami justru bisa menjadi potensi kerugian besar, karena dapat meracuni ternak ikan lele. Apalagi kotoran ternak yang memiliki kadar amonia yang sangat tinggi.

 

Ukuran Kolam Tembok untuk Budidaya Lele

Ada ukuran dan jenis pada kolam tembok yang digunakan dalam budidaya ikan lele. Ini termasuk konstruksi dan desain kolam yang akan digunakan.

Pasalnya, ini mempengaruhi sistim teknis budidaya, kapasitas tebar benih 150 ekor per m3.

Misal dalam sistem tradisional, kepadatan tebar benih lele yang bisa dilakukan adalah <50 ekor bibit lele per m3.

Selanjutnya sistem intensif. Kepadatan tebar untuk bibit lele 50 – 150 ekor per m3.

Terakhir, pada kolam beton ikan lele sistem intensif kepadatan > 150 ekor/m3. Dalam sistem ini yang harus diketahui adalah dalam pemberian pakan harus 100 persen. Jadi sudah bergantung dengan pellet. (*)


Eksplorasi konten lain dari Jurai.id

Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.

Tinggalkan Balasan