JURAI.ID – Untuk sebuah hubungan keluarga, mungkin menonton film porno adalah sebuah hal yang positif, karena bisa menambah gairah berhubungan bagi pasangan suami istri yang sah.
Film porno juga bisa menjadi sebuah pembelajaran bagaimana memuaskan pasangan diatas ranjang. Ada juga yang mengatakan kalau film porno dapat mengobati rasa stres kala berjauhan dengan pasangan.
Namun, jika hal ini menjadi suatu kebiasaan akan menjadi hal yang sangat fatal bagi kesehatan fisik dan jiwa seseorang. Berikut akan dijelaskan efek negative dari kebanyakan nonton film porno, diantaranya :
- Menyebabkan kerusakan otak
Sebuah penelitian mengungkapkan kalau ketagihan menonton film porno dapat menyebabkan kerusakan otak. Ini dapat terjadi karena setiap kali menyaksikan film konten dewasa tersebut, akan ada satu protein yang terbentuk secara alami dalam tubuh yang bernama DeltaFosB.
Akumulasi dari protein ini dapat memicu perubahan struktur otak. Artinya, keseringan menonton film konten dewasa ini dapat merusak otak. Mengutip dari Wral, menonton film porno dapat menimbulkan perasaan kesepian.
Para ahli mengatakan kalau semakin sering seseorang mengonsumsi konten porno, semakin kesepian yang ia rasakan. Seseorang akan merasa kesepian dan kecemasan, kemudian ia merasa kalau menonton film porno menjadi satu-satunya cara untuk mengatasi emosi itu.
- Mengubah saraf otak menjadi ketagihan
Melansir dari Odyssey, otak akan merilis hormon dopamin yang banyak ketika nonton film porno. Dopamin ini merupakan hormon yang menimbulkan perasaan bahagia.
Namun, aliran hormon yang banyak ini dapat menurunkan sensitivitas otak pada rangsangan seksual. Ketika terjadi secara terus-menerus, otak akan menjadi kebal dan membutuhkan banyak dopamin untuk dapat merasa bergairah.
Dengan kata lain, seseorang harus menonton film porno lagi dan lagi. Ini akan menimbulkan ketagihan. Para peneliti mengatakan jika reaksi otak ini sama seperti mengonsumsi obat-obatan terlarang.
- Mengurangi keterikatan emosi pada pasangan
Mengutip dari Marripedia, pornografi juga dapat memengaruhi emosi seseorang. Laki-laki yang telah memiliki pasangan akan merasa kurang puas dengan kehidupan seksualnya bersama pasangannya dan menurunkan perasaan sayangnya pada pasangannya.
Di sisi lain, perempuan akan merasa dikhianati atau dikecewakan, serta rasa marah. Hal-hal ini dapat berujung pada perselingkuhan dan perceraian.
- Menurunkan motivasi
Kebiasaan menonton film dewasa dapat menimbulkan penyusutan volume pada daerah striatum di dalam otak.
Perlu diketahui kalau striatum adalah bagian otak yang berhubungan dengan motivasi. Dengan kata lain, seseorang akan memiliki penurunan motivasi ketika terlalu sering menonton film ‘panas’.
- Menjadi lebih agresif
Menonton film porno secara signifikan dapat mengganggu sikap dan persepsi seseorang terhadap seks. Laki-laki yang menonton film dewasa memiliki toleransi yang tinggi untuk perilaku seksual yang nggak normal, agresi seksual, pergaulan bebas, bahkan pemerkosaan.
Lebih buruk lagi, laki-laki dapat menganggap orang-orang di sekitarnya sebagai objek seks yang dapat memuaskan gairahnya.
- Menciptakan ekspektasi terlalu tinggi
Tentunya, semua adegan panas dalam film biru terlihat sempurna demi memuaskan penontonnya. Karena itu, menonton film ini dapat mengubah ekspektasi seseorang pada kegiatan seksual yang ia akan alami.
Ia kemudian akan berpikir jika aktivitas seks yang ia lakukan harus sama seperti yang ditontonnya. Jika mengalami hal yang berbeda, akan membuatnya kecewa pada hubungan seksualnya yang nyata.
- Menjadi lebih insecure
Meski menonton film porno dapat membuat seseorang merasa bahagia lantaran rilisnya hormon dopamin, hal tersebut dapat meningkatkan rasa insecure. Menurut sebuah survei, orang-orang yang nonton film porno mengaku merasa malu dan kurang percaya diri. Bahkan, menonton film porno dapat membuat seseorang kebingungan dengan referensi seksualnya. (*)